Jumat, 11 September 2015

oh simple things, where have you
gone ?

I'm getting
old and
I need something to
rely
on

Minggu, 19 Juli 2015

I don't believe in love.

Melainkan nafsu-nafsu
kedagingan. 

Senin, 23 Maret 2015

20 (-)

saya lupa bahwa anda juga manusia.
selama ini saya anggap anda asing, seperti satu satunya dalam sejarah. istimewa.

selama ini saya bilang: teman, kita harus jadi teman.
selama ini saya salahkan anda ketika kita tidak bisa bersahabat.

tapi nyatanya saya salah. saya yang tidak bisa biasa saja. istimewa.

-

duapuluh saya minus anda. seperti halnya sembilanbelas, delapanbelas, tujuhbelas.
tapi saya mau bilang, sebagian besar dari anda lekat pada duapuluh saya. seperti halnya sembilanbelas, delapanbelas, tujuhbelas.
anda menghembuskan nyawa, anda signifikan. seperti enambelas.
ah, sia sia. betapa empat tahun tidak berguna.

-

saya harus berhenti berpikir bahwa anda satusatunya.
anda manusia, biasa.
seperti anda pernah bilang: kegelapan tidak dapat membawa kegelapan dalam terang.
(ah, betapa saya rindu sapaan "nduk")

duapuluh. ini harus jadi final.
(ah, betapa saya benci mengucap kata final. seperti akhir yang tanpa batas)


saya paham betapa sering kalimat ini terucap, betapa hanya wacana, tapi ini doa yang sama pada tahun keempat:
'teman ?
bisa kita jadi teman ?'

Senin, 02 Maret 2015

20 (1)

sekotak pensil warna warni.
sebuah buku rohani.

yang paling berarti,
teman yang baik.
terimakasih.
:)

Kamis, 01 Januari 2015

karma

sesak,
sesal.
aku menyerah,
kalah.

"rasa itu tersimpan untukmu saja, ternyata."


Minggu, 21 Desember 2014

"sstt, kamu di luar saja, ya."

Anak manusia datang mengetuk,
Menawarkan hati yang tulus nan rapuh. (semata wayang)

Tapi, kemana bau nikotin itu kabur?
Nafasnya tidak pendek-pendek pun.

Baru aku tahu, nafasnya tidak menghembuskan nyawa.  

 
Kata-kataku tetap hilang,  
Hampa makna.